Multigenic Genetic Expression Programming with Regulatory Gene (mgGEP-RG)

mgGEP-RG
multigenic GEP dengan regulatory adalah salah satu metode terbaru dari tenik komputsi evalusioner, dibuat oleh Mwaura pada desember 2011. Dengan tujuan untuk mencari dan mengembangkan mgGEP algoritma dengan konsep mekanisme aturan-aturan (regulatory) pada gene. Seperti pada mgGEP sebelumnya, teknik ini menggunkan multiple genes dengan panjang yang sama dalam penyajian chromosome dan fungsi yang telah ditentukan sebelumnya (pre-detemined) dihubungkan oleh linking function sebagai pengendali. Dalam mgGEP-RG, fungsi-fungsi sebelumnya yang telah dihubungkan oleh linking function yang mengandung beberapa aturan pengambil keputusan untuk membuat kriteria yang memungkinkan untuk mengatur aktifasi atau menentukan gene yang digunakan pada aturan gene yang telah difungsikan sebelumnya, atau terdapatnya suatu gene baru (extra) yang menetukan gene mana yang diaktifkan dalam suatu kondisi tertentu.
Tekhnik ini lebih mendekat pada nilai biologi pada umumnya, aturan (regulatory) gene menyediakan bebeapa kondisi dari beberapa kelompok gene yang difungsikan sebelumnya untuk diaktifkan. Aturan (regulatory) gene merupakan bagian dari suatu chromosome, tetapi tidak terlibat langsung dalam kontrol suatu mekanik seperti dalam mekanik robot. Penyajian chromosome pada regulatory gene, pada umumnya sama dengan GEP lainnya, mempunyai panjang chromosome yang sama, terdapat head dan tail serta berbagai aturan dari fungsi dan terminal. Dalam implementasinya, regulatory gene ditempatkan sebagai gene pertama dalam chromosome, dapat juga ditempatkan di posisi manapun dengan beberapa aturan gene. Sebagai bagian dari chromosome, regulatory gene melakukan operasi genetik seperti pada gene lainnya.

Jika pada suatu ekperimen diketahui mengimplementasi 3 genes dengan head size, h=8, digunakan untuk membentuk mgGEP-RG chromosome, genes tersebut dihubungkan dengan IF linker sebagai output dari gene pertama untuk memutuskan kondisi dari kedua gene untuk berkespresi dan mempengruhi kinerja kendali robot. Gene pertama yang dimaksud adalah regulatory gene. Sedangkan dua gene lainnya merupakan gene pengendali aksi robot atau disebut sebagai gene structural. Pada kondisi ini, salah satu dari structural genes aktif jika keluaran (output) dari regulatory gene memenuhi salah satu dari ciri dari kedua gene struktural tersebut (dapat berupa terminal per genes), algoritma yang digunakan sebagai berikut.

Source : https://eric.exeter.ac.uk/repository/bitstream/handle/10036/3493/MwauraJ.pdf?sequence=2

Tentang Hendri Dwi Putra
metal islamic

Tinggalkan komentar